Institut Ahmad Dahlan Hadiri Undangan KBRI Kuala Lumpur dalam Program Bapak Asuh Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia – Institut Ahmad Dahlan (IAD) mendapatkan kehormatan untuk menghadiri undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dalam acara Program Bapak Asuh Anak Pekerja Migran Indonesia, yang berlangsung pada tanggal 23-24 Agustus 2024 di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia. Program ini merupakan upaya signifikan dalam mendukung pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Duta Besar Malaysia, Dato’ Syed Md Hasrin Tengku Hussin, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kuala Lumpur, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, S.P., M.Si. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Pusat Layanan Pembelajaran (Puslapdik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), serta perwakilan dari Inti International University. Perwakilan dari 42 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia turut serta hadir untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia.

Institut Ahmad Dahlan diwakili oleh Rektor IAD Probolinggo, Dr. Benny Prasetiya, M.Pd., yang turut menghadiri acara tersebut. Dalam sambutannya, Dr. Benny Prasetiya menegaskan komitmen IAD dalam mendukung pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan di Indonesia dengan komunitas pekerja migran untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.

 

“Kami di Institut Ahmad Dahlan sangat mendukung inisiatif ini. Partisipasi aktif dalam program ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami sebagai institusi pendidikan untuk membantu anak-anak pekerja migran Indonesia agar mereka dapat mengakses pendidikan yang layak dan berkualitas, meskipun berada jauh dari tanah air,” ujar Dr. Benny Prasetiya.

Dalam sambutannya, Duta Besar Malaysia, Dato’ Syed Md Hasrin Tengku Hussin, menekankan bahwa pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia adalah tanggung jawab bersama. Beliau mengapresiasi kehadiran para pimpinan perguruan tinggi yang turut berkontribusi dalam memberikan harapan pendidikan tinggi bagi anak-anak migran Indonesia.

Prof. Dr. Muhammad Firdaus, S.P., M.Si. juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 500 Sekolah Binaan (SB) atau Community Learning Center (CLC) yang dikelola oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun KJRI di Malaysia. Menurut data Kementerian Luar Negeri (MOFA) tahun 2020, jumlah anak PMI di Malaysia mencapai sekitar 200.000 anak, dengan total PMI di Malaysia diperkirakan mencapai 2,7 juta orang. Angka ini menegaskan pentingnya program pendidikan yang menjangkau anak-anak PMI.

 

Acara ini juga menjadi forum diskusi mengenai tantangan dan peluang dalam pelaksanaan program Bapak Asuh. Diskusi tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari MRPTNI dan Inti International University, yang berbagi pengalaman serta strategi dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak PMI di Malaysia.

Program Bapak Asuh Anak Pekerja Migran Indonesia ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan anak-anak PMI di Malaysia. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi di Indonesia, program ini diharapkan mampu menciptakan akses pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas bagi anak-anak PMI yang jauh dari tanah air mereka.

Acara ini ditutup pada tanggal 24 Agustus 2024 dengan komitmen bersama dalam mendukung pendidikan anak-anak PMI di Malaysia. Ke depan, program ini diharapkan dapat menjadi model kerjasama internasional dalam menyediakan pendidikan yang merata bagi anak-anak migran di seluruh dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *